Jumat, 12 Juni 2009

Sifat Koloid


Sifat KOLOID


Efek Tyndall merupakan salah satu sifat Koloid. Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat ini disebut efek tyndall.


Profile JohnTyndall


Apabila cahaya putih dilewatkan kedalam dispersi koloid yang partikel-partikel fase terdispersinya sangat kecil maka cahaya tampak akan dihamburkan lebih banyak oleh partikel koloidnya.
Walaupun udara itu jernih, tetapi di dalamnya pasti terkandung butiran-butiran partikel koloid yang berupa debu, asap, dan kabut. partikel-partikel itu akan menghamburkan cahaya matahari yang melaluinya. Akan tetapi, spektrum warna yang dihamburkan intensitasnya tidak sama untuk panjang gelombang yang berbeda.
Pengamatan efek tyndall yang dilakukan di bawah ultra-mikroskop menimbulkan bintik- bintik sangat kecil yang memancarkan sinar. Jadi, partikel-partikel yang memancarkan sinar tersebut sangatlah kecilyang tampak pada pantulan sinar dari partikel-partikel tersebut.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa efek Tyndall terjadi karena partikel koloid yang berupa molekul atau ion dengan ukuran cukup besar akan menghamburkan cahaya yang diterimanya ke segala arah, meskipun partikel koloidnya tidak tampak. Namun, pada larutan sejati efek Tyndall ini tidak terjadi karena ukuran pertikelnya terlalu kecil untuk menghamburkan cahaya. Peristiwa efek Tyndall ini dapat dilihat pada gambar.

Efek Tyndall digunakan untuk membedakan sistem koloid dari larutan sejati, contoh pada koloid kanji dan larutan Na2Cr2O7, maka sinar dihamburkan oleh sistem koloid tetapi tidak dihamburkan oleh larutan sejati hal ini dapat dilihat terdapat berkas sinar pada larutan. Larutan koloid kanji memiliki partikel-partikel koloid relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar dan sebaliknya Na2Cr2O7 memiliki partikel-partikel yang relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi sedikit kecil dan sulit diamati.
Efek Tyndall digunakan untuk membedakan sistem koloid dari larutan sejati, contoh pada koloid kanji dan larutan Na2Cr2O7, maka sinar dihamburkan oleh sistem koloid tetapi tidak dihamburkan oleh larutan sejati hal ini dapat dilihat terdapat berkas sinar pada larutan. Larutan koloid kanji memiliki partikel-partikel koloid relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar dan sebaliknya Na2Cr2O7 memiliki partikel-partikel yang relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi sedikit kecil dan sulit diamati.





Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengamati efek Tyndall ini, antara lain:
1. sorot lampu mobil pada malam yang berkabut,
2. sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap/berdebu, dan
3. berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut


Ukuran huruf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar